Wejangan dari Habib Muhammad bin Ali Thayyib
Berikut ini tulisan Almarhum Al Habib Muhammad bin Ali bin Abdullah At Thayyib r.a dalam kata pengantarnya untuk buku 'Biografi Al Quthul Maktum : Saiyidul Awliyaa Syaikh Ahmad Tijani dan thariqatnya Attijaniyyah' Penyusun KH Fauzan Fathullah r.a.
..Banyaklah tuduhan orang terhadap tariqah tijaniyyah, namun sayang semuanya tanpa dasar dan dalil-dalil yang kongkrit, tak satupun yang dibubuhi nash-nash kitab mu'tabarah......ada lagi yang mengisukan bahwa thariqat tijaniyyah bukan thariqat Ahlussunnah wal jamaah; walhasil thariqat ini difitnah, dihasud dan dizhalimi. ......dan tuduhan-tuduhan itu kebanyakannya datang dari orang yang pengecut tidak bertanggungjawab dengan bukti kenyataan mereka bertindak sepihak tidak mau tahqiq, tatsabbut dan tabayyun kepada ahlinya, masuk rumah tanpa melalui pintunya yaitu musyawarah, mubahatsah, munaqasyah yaitu diskusi, forum dialog oleh kedua belah pihak yaitu pihak pro dan pihak kontra apalagi mengikutsertakan pihak ketiga sebagai wasit yang adil.
..Kalau soalnya menghadapi orang bodoh tentu saja begitu diberi tahu dia Insyaf dan sadar akan tetapi kalau motifnya ta'annut apalagi hasad, berkata penyair " setiap kebencian dan permusuhan apapun mudah hilang dan disapu bersih asalkan bukan motifnya hasad dan dengki ". Hasad dan dengki dari siapapun berbahaya, tapi lebih bahaya lagi kalau datangnya dari orang 'alim. Berkata Imam Bushiri dalam Qasidah Hamaziyyahnya : "Bila akal sesat lantaran ilmu dan pintarnya, lalu
nasihat apa yang mempan dan juru nasihat mana yang sanggup mengobatinya?".....Apa yang dikatakan Imam Bushiri ini watak kelelawar yang pengecut, takut menghadapi sinar matahari, beraninya di waktu malam dan gelap. Begitulah halnya orang-orang yang pandai melemparkan
tuduhan yang bukan-bukan, fitnah, dan hasudan tanpa dasar yang mu'tabar, takut bermusyawarah, muwajahah, mubahatsah, munazharah, tabadulun nashihah padahal pintu penyelesaiannya dan kuncinya hanya inilah "JIKA ADA KEMAUAN PASTI ADA JALAN". dst...
